Kamis, 18 April 2013

Best Friend Forever


BEST FRIEND FOREVER

maaf kalau jelek ini tulisan keduaku....

Perkenalan....!!

Hy, perkenalkan namaku Angelina Putri Fransisca kalian cukup memanggilku dengan sebutan Angel, aku bersekolah di SD Perfect High School, SD Perfect High School adalah sekolah terbaik di Amerika, aku duduk di kelas 6 SD, rambutku panjang sepinggang dan aku selalu mengikatnya dengan ikat ekor kuda, aku tidak mempunyai adik ataupun saudara jadi aku selalu di manjakan oleh bunda walaupun selalu di manjakan aku tetap mau belajar hidup mandiri, bunda berasal dari Prancis dan ayah berasal dari Amerika. Aku mempunyai 3 sahabat yang pertama Fany Angelious, dia biasa dipanggil Fany,  ibunya dari Indonesia, ayahnya Fany berasal dari Inggris, hanya saja ayahnya Fany kantornya dipindahkan menjadi ke Amerika, Fany itu baik, warna kulitnya putih, cantik, dia juga bijaksana loh, rambutnya panjang dan selalu di gerai, yg kedua Kazuki Miako, dia biasa dipanggil Miako, rambut Miako itu sama seperti rambutku, tapi dia lebih suka memakai topi di banding dengan mengikat rambutnya,  ayah dan ibunya berasal dari Jepang, lalu ayahnya pindah kerja ke Amerika ketika Miako naik ke kelas 3 SD, dia anak yg paling rajin dan paling pintar diantara kami semua, nah yg terakhir adalah Fery Claudia Ramadhan, dia biasa dipanggil Fery, diantara kami semua rambut Fery lah yg paling pendek yaitu hanya sebahu dan selalu memakai topi, Fery itu anak perempuan yg tomboi, ayahnya berasal dari Amerika sedangkan ibunya dari Indonesia, dia itu anak yg paling jahil diantara kami semua.
Aku juga mempunyai 4 musuh loh... yaitu Merilia Miliani, dia itu anaknya jahil, menyebalkan dan selalu membuat masalah, dia itu ketua geng The Grirl’s, ibunya berasal dari Indonesia sedangkan ayahnya berasal dari Amerika dan dia adalah orang yg paling kaya di sekolahku, lalu ada Annisa Putri Angelina, nah dia itu kelakuannya gak jauh beda sama si Merilia itu (tapi dia paling pendiam diantara semua anggota geng The Girl’s itu), ibunya berasal dari Inggris sedangkan ayahnya berasal dari Amerika, ayahnya adalah teman sekantor dengan ayahnya Merilia dan Levina (pastinya ayah Merilia adalah bosnya), yg ketiga Levina Germani, ibunya berasal dari Jerman dan ayahnya orang Amerika (pasti teman sekantor dengan ayahnya Merilia, Quenitadan Annisa), ya dia itu gak jauh beda sifatnya sama Merilia dan Annisa, yg terakhir adalah Quenita Putri Elliza, ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari Amerika, ayahnya teman sekantor dengan ayahnya Merilia, Annisa dan Levina, sifatnya gak jauh beda sama Merilia.
Yg di atas itu perkenalanku nah sekarang ceritanya............

Ketika aku dan sahabatku pergi jalan-jalan ke taman dekat kompleks rumahku (kebetulan rumah kami semua berdekatan loh...!, Cuma berbeda blok saja) kami sempat berpapasan dengan geng The Girl’s yg anggotanya adalah Merilia, Annisa, Quenita dan Levina mereka itu musuhku dari sejak aku masuk sekolah Perfect High School.
“ eh..... ada anak kampung” sahut Merilia dengan angkuhnya,
 “dari pada kamu tukang sayur” jawab Fery dengan marah, mereka pun saling mengatai satu sama lain.
 karna sudah tidak tahan lagi “STOPPPP......” teriakku mereka semua langsung diam yg pasti kecuali si Merilia
“ada apa, kamu berani melawanku....Angelina?’’ sahut Merilia dengan ketus
 “aku tidak akan melawanmu karna itu perbuatan yg tidak baik” sahutku dengan sedikit berteriak
“bilang saja kamu takut ya gak....Merilia...?” sahut Quenita dengan sombongnya
“hahaha..... so pasti, yuk teman-teman lebih baik kita pergi dari sini, lebih baik kita......apa teman-teman.........?” sahut Merilia dengan angkuh
“SHOOPING......” sahut Levina, Quenita dan Annisa dengan serempak dan berteriak.
“ya sudah sana pergi hussss..........” sahut Fery dengan berteriak, mereka pun pergi meninggalkan kami dengan perasaan kesal.
“memang kami mau pergi koq weeee........” sahut Levina dan Annisa dengan serempak seraya menjulurkan lidahnya.
“huh dasar tukang sayur weeeeeeeeee............” sahut Fery dengan nada marah
“sudahlah Fery acuhkan saja perkataan Merilia dan teman-temannya itu, lagi pula tidak penting koq..........” sahut Fany .
“ betul itu kata Fany” sahut Miako membenarkan perkataan Fany. Aku hanya tersenyum kecil
“sebaiknya kamu lebih bisa menahan emosi kamu” sahut Fany bijak.
“baiklah aku akan mencoba menahan emosiku” sahut Fery dengan tenang
“nah itu baru sahabat kita.......” sahutku, Fany dan Miako.
“ya sudah kita pulang saja yuk....” sahutku
“tunggu dulu sepertinya ada yg ketinggalan” sahut Fery disaat kami berjalan pulang meninggalkan taman.
“APA............?????” tanyaku, Miako dan Fany kaget
“aku haus kita beli minum dulu yuk........” sahut Fery dengan wajah malu
“huuuuuuu..........dasar Fery kirain ada apa” sahutku, Miako dan Fany berbarengan
“hehehe.....ayolah aku haus nih, habis tadi si Merilia ngajak berantem sih, jadi haus deh” sahut Fery.“baiklah” jawabku
Akhirnya kami pergi membeli minuman. Setelah itu kami bergegas pulang ke rumah kami masing-masing karna waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.

o--TBC--o

Persahabatan itu Indah


Persahabatan itu Indah......

maaf kalau jelek ini tulisanku yg pertama........ :)

Hy, namaku Violet Viviano Shibuya, kalian bisa memanggilku Violet. Aku mempunyai kakak laki-laki namanya Vino Alberto Shibuya, dia biasa kupanggil kak Vino, kakakku duduk dikelas 2 SMP, sedangkan aku duduk dikelas 6 SD. Nama ayahku Kazuki Shibuya, ayahku berasal dari Jepang, sedangkan nama ibuku Viviani Elliza, ibuku berasal dari Inggris. Aku tinggal di kompleks Cahaya Indah, Jln. Melati No. 15. Aku bersekolah di SD High School, sedangkan kak Vino bersekolah di SMP High School, disamping SMP High School ada SMA High School. Sekolah High School itu sekolah paling terkenal di Inggris
Esok hari aku berangkat ke sekolah. “hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, aku kangen kepada Vanila” gumamku dalam hati. Tiba-tiba ada yg membuyarkan lamunanku ternyata itu kakakku.
“Violet cepat turun, kita sarapan” sahut kak Vino berteriak dari lantai bawah.
“iya kak tunggu sedang mengenakan sepatu” sahutku setengah berteriak. Aku pun segera turun kebawah. Untuk sarapan bersama.
“hy mom, hy dad” sapaku kepada mom and dad. Seraya duduk di samping kak Vino.
“helo, honey” sambut mom seraya mencium keningku.
“hari ini aku sarapan di mobil saja ya mom” sahutku manja kepada mom, agar di perbolehkan sarapan di dalam mobil.
“memang kenapa..? honey” tanya mom.
“aku ada tugas piket jadi harus datang lebih awal” sahutku.
“owhhhhhhh............” sahut mom.
“boleh ya mom” pintaku.  “of course, tentu” sahut mom.
“horeee......, thanks mom” sahutku.
 “you are welcome” sahut mom.
Akhirnya aku pun berangkat ke sekolah di antar oleh pak Tom, pak Tom ini supir pribadiku dia selalu mengantarku kemana pun aku mau pergi. Sesampainya di sekolah aku melihat Vanila sedang berdiri di dekat kelas, aku pun segera menghampirinya.
“hy Vanila, i miss you so much” sahutku sambil memeluk Vanila.
“hy Violet, me too, tapi jangan memelukku seperti ini, malu dilihat orang tau” sahut Vanila.
“ooopss... sorry” sahutku sambil melepaskan pelukanku.
“kita masuk yuk” ajak Vanila. “ayo” sahutku seraya mengikuti Vanila dari belakang.
Ketika kami masuk kelas tiba-tiba aku terjatuh karena tersandung sesuatu.
“eh......Violet kamu tidak apa-apa kan” tanya Vanila merasa cemas melihatku jatuh.
“aku tidak apa-apa koq” sahutku, ketika aku ingin bangun di bantu oleh Vanila, aku melihat sosok yg sepertinya aku kenal, ternyata dia itu adalah Adinda Dewi Lestari, dia itu musuhku sejak aku kelas 1 SD, tiba-tiba dia menginjak tanganku.
“AAAWWWW.......” teriakku kesakitan.
“hei, Dinda maksudmu apa menginjak tangan Violet” sahut Vanila dengan nada kesal.
Tetapi Dinda hanya diam, lalu pergi meninggalkanku dan Vanila, kemudian dia segera duduk di tempatnya, aku dan Violet baru menyadari kalau bu Angel wali kelasku sudah memasuki kelas, akhirnya aku dan Violet pun duduk di tempat kami. Tiba-tiba Vanila meminta izin untuk pergi membawaku ke ruang UKS.
“bu Angel saya izin mengantar Violet pergi ke ruang UKS” sahut Vanila.
“memang kamu kenapa Violet” tanya bu Angel kepadaku
“ehm.........” sahutku bingung.
“tangannya terpentok meja dan menjadi lebam, mau saya pakaikan minyak tawon, agar lebamnya hilang” sahut Vanila.
“owhhh......... baiklah” sahut bu Angel mengizinkan.
Aku pun diantar oleh Vanila ke ruang UKS dan Vanila segera mengobati tanganku. Setelah itu kami kembali lagi ke kelas dan duduk di tempat duduk kami. “tteeeettttttttt........tttteeeettt...tttteeeeeeeetttttt......” bel tanda pulang pun berbunyi, aku dan Vanila pulang berdua karna rumah kami memang dekat cuma beda blok saja. Vanila belok kiri sedangkan aku belok kanan.
“bye.......Vanila” sahutku dengan berteriak, seraya melambaikan tanganku kepada Vanila.
Vanila membalas lambaianku. “bye.......juga Violet” sahut Vanila dengan berteriak.
Sesampainya di rumah, ternyata mamah melihat tanganku yg lebam.
“ya ampun, kamu kenapa sayang” tanya mamah sambil memperhatikan tanganku yg lebam. “aku tidak apa-apa koq, hanya terpentok meja saja” sahutku santai. Aku melihat wajah bunda yg sangat cemas ketika melihat tanganku yg lebam.
“ya sudah sini mom balur dengan minyak tawon dulu” sahut mom, seraya mengajakku masuk ke dalam kamarnya, mom pun membalur tanganku dengan minyak tawon.
Malamnya aku belajar setelah itu aku segera tidur. Paginya aku berangkat seperti biasa.
Sesampainya di sekolah, Dinda langsung menghampiriku.
“Violet aku minta ma’af karna kemarin aku telah menginjak lenganmu dan membuatmu jatuh dan Vanila ma’afkan aku juga” sahutnya dengan nada bersalah.
“sebelum kamu minta maaf, kami sudah memaafkanmu koq” sahutku dan Vanila berbarengan
“terima kasih Violet dan Vanila, kalian memang anak yg baik” sahutnya. “sama-sama” jawabku.
“ehm.........Violet, Vanila boleh tidak aku menjadi sahabat kalian” sahut Dinda dengan gugup.
“tentu saja boleh, lebih banyak teman lebih bagus” sahutku dan Vanila serempak.
“oh.....terima kasih, kalian memang anak yg baik. Aku akan menjadi sahabat yg baik untuk kalian” sahutnya. “hahahaha...........” kami pun tertawa. Akhirnya kami menjadi sahabat sejati yg takkan terpisahkan dan hanya waktulah yg dapat memisahkan kita. “indahnya persahabatan” gumamku dalam hati.