Persahabatan itu
Indah......
maaf kalau jelek ini tulisanku yg pertama........ :)
Hy, namaku Violet Viviano Shibuya, kalian bisa memanggilku Violet. Aku mempunyai kakak laki-laki namanya Vino Alberto Shibuya, dia biasa kupanggil kak Vino, kakakku duduk dikelas 2 SMP, sedangkan aku duduk dikelas 6 SD. Nama ayahku Kazuki Shibuya, ayahku berasal dari Jepang, sedangkan nama ibuku Viviani Elliza, ibuku berasal dari Inggris. Aku tinggal di kompleks Cahaya Indah, Jln. Melati No. 15. Aku bersekolah di SD High School, sedangkan kak Vino bersekolah di SMP High School, disamping SMP High School ada SMA High School. Sekolah High School itu sekolah paling terkenal di Inggris
Esok hari aku
berangkat ke sekolah. “hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, aku kangen
kepada Vanila” gumamku dalam hati. Tiba-tiba ada yg membuyarkan lamunanku
ternyata itu kakakku.
“Violet cepat turun,
kita sarapan” sahut kak Vino berteriak dari lantai bawah.
“iya kak tunggu
sedang mengenakan sepatu” sahutku setengah berteriak. Aku pun segera turun
kebawah. Untuk sarapan bersama.
“hy mom, hy dad”
sapaku kepada mom and dad. Seraya duduk di samping kak Vino.
“helo, honey”
sambut mom seraya mencium keningku.
“hari ini aku
sarapan di mobil saja ya mom” sahutku manja kepada mom, agar di perbolehkan
sarapan di dalam mobil.
“memang kenapa..?
honey” tanya mom.
“aku ada tugas
piket jadi harus datang lebih awal” sahutku.
“owhhhhhhh............”
sahut mom.
“boleh ya mom”
pintaku. “of course, tentu” sahut mom.
“horeee......,
thanks mom” sahutku.
“you are welcome” sahut mom.
Akhirnya aku pun
berangkat ke sekolah di antar oleh pak Tom, pak Tom ini supir pribadiku dia
selalu mengantarku kemana pun aku mau pergi. Sesampainya di sekolah aku melihat
Vanila sedang berdiri di dekat kelas, aku pun segera menghampirinya.
“hy Vanila, i miss
you so much” sahutku sambil memeluk Vanila.
“hy Violet, me too,
tapi jangan memelukku seperti ini, malu dilihat orang tau” sahut Vanila.
“ooopss... sorry”
sahutku sambil melepaskan pelukanku.
“kita masuk yuk”
ajak Vanila. “ayo” sahutku seraya mengikuti Vanila dari belakang.
Ketika kami masuk
kelas tiba-tiba aku terjatuh karena tersandung sesuatu.
“eh......Violet
kamu tidak apa-apa kan” tanya Vanila merasa cemas melihatku jatuh.
“aku tidak apa-apa koq”
sahutku, ketika aku ingin bangun di bantu oleh Vanila, aku melihat sosok yg
sepertinya aku kenal, ternyata dia itu adalah Adinda Dewi Lestari, dia itu
musuhku sejak aku kelas 1 SD, tiba-tiba dia menginjak tanganku.
“AAAWWWW.......”
teriakku kesakitan.
“hei, Dinda
maksudmu apa menginjak tangan Violet” sahut Vanila dengan nada kesal.
Tetapi Dinda hanya
diam, lalu pergi meninggalkanku dan Vanila, kemudian dia segera duduk di
tempatnya, aku dan Violet baru menyadari kalau bu Angel wali kelasku sudah
memasuki kelas, akhirnya aku dan Violet pun duduk di tempat kami. Tiba-tiba
Vanila meminta izin untuk pergi membawaku ke ruang UKS.
“bu Angel saya izin
mengantar Violet pergi ke ruang UKS” sahut Vanila.
“memang kamu kenapa
Violet” tanya bu Angel kepadaku
“ehm.........”
sahutku bingung.
“tangannya
terpentok meja dan menjadi lebam, mau saya pakaikan minyak tawon, agar lebamnya
hilang” sahut Vanila.
“owhhh.........
baiklah” sahut bu Angel mengizinkan.
Aku pun diantar
oleh Vanila ke ruang UKS dan Vanila segera mengobati tanganku. Setelah itu kami
kembali lagi ke kelas dan duduk di tempat duduk kami.
“tteeeettttttttt........tttteeeettt...tttteeeeeeeetttttt......” bel tanda
pulang pun berbunyi, aku dan Vanila pulang berdua karna rumah kami memang dekat
cuma beda blok saja. Vanila belok kiri sedangkan aku belok kanan.
“bye.......Vanila” sahutku
dengan berteriak, seraya melambaikan tanganku kepada Vanila.
Vanila membalas
lambaianku. “bye.......juga Violet” sahut Vanila dengan berteriak.
Sesampainya di
rumah, ternyata mamah melihat tanganku yg lebam.
“ya ampun, kamu
kenapa sayang” tanya mamah sambil memperhatikan tanganku yg lebam. “aku tidak
apa-apa koq, hanya terpentok meja saja” sahutku santai. Aku melihat wajah bunda
yg sangat cemas ketika melihat tanganku yg lebam.
“ya sudah sini mom
balur dengan minyak tawon dulu” sahut mom, seraya mengajakku masuk ke dalam
kamarnya, mom pun membalur tanganku dengan minyak tawon.
Malamnya aku
belajar setelah itu aku segera tidur. Paginya aku berangkat seperti biasa.
Sesampainya di sekolah,
Dinda langsung menghampiriku.
“Violet aku minta
ma’af karna kemarin aku telah menginjak lenganmu dan membuatmu jatuh dan Vanila
ma’afkan aku juga” sahutnya dengan nada bersalah.
“sebelum kamu minta
maaf, kami sudah memaafkanmu koq” sahutku dan Vanila berbarengan
“terima kasih
Violet dan Vanila, kalian memang anak yg baik” sahutnya. “sama-sama” jawabku.
“ehm.........Violet,
Vanila boleh tidak aku menjadi sahabat kalian” sahut Dinda dengan gugup.
“tentu saja boleh,
lebih banyak teman lebih bagus” sahutku dan Vanila serempak.
“oh.....terima
kasih, kalian memang anak yg baik. Aku akan menjadi sahabat yg baik untuk
kalian” sahutnya. “hahahaha...........” kami pun tertawa. Akhirnya kami menjadi
sahabat sejati yg takkan terpisahkan dan hanya waktulah yg dapat memisahkan
kita. “indahnya persahabatan” gumamku dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar